Dari Promosi Panggilan ke Kepedulian pada yang lanjut usia

0
1018

Melihat ke belakang, sekarang saya hendak mengungkapkan rasa syukur atas tahun-tahun pelayanan dan atas segala rahmat-tak terhitung yang telah saya terima selama ini, diawali rahmat kesehatan. Pada saat yang sama, saya menyadari bahwa saya tidak harus melakukan sebanyak yang dapat saya lakukan, tetapi saya menyerahkan semuanya itu pada belas kasih Tuhan. Menyadari realitas itu, saya teringat kata-kata Romo Ronchini berkaitan dengan hidup bakti. Dengan mengutip Kardinal Martini, dia berkata: “Jika kamu dapat menjaga cahaya itu selamanya, kamu dapat memelihara ingatan akan pijaran itu ketika  ingatan sedang memudar”.

Semua ini mengingatkan saya akan semangat penyelamatan jiwa-jiwa yang harus menjadi bagian dari hidup saya. Pada tahun-tahun awal dari imamat saya, saya terlibat dalam pelayanan promosi panggilan, tetapi sekarang saya disibukkan dengan memerhatikan konfrater yang sakit dan lanjut usia. Dengan memberi perhatian pada persoalan panggilan, saya teringat kata-kata Vinsensius yang tidak sekedar memberi perhatian pada jumlah panggilan tetapi lebih pada kualitas panggilan: Karya Tuhan kita tidak dikerjakan oleh pekerja yang berjumlah banyak tetapi oleh sekelompok kecil yang setia yang dipanggil-Nya (CDD: III 66-67) dan dalam kesempatan lain: Serikat sungguh membutuhkan orang; tetapi memiliki sedikit orang jauh lebih baik daripada memiliki sejumlah individu yang sulit  dan memiliki    tindakan-tindakan semacam itu. Sepuluh orang yang baik akan lebih banyak melakukan untuk Allah dari pada seratus orang yang demikian (CDD: II:421).

Sekarang saya juga salah satu dari konfrater yang sedang mendekati masa usia lanjut. Saya harus tetap menyadari bahwa orang-orang yang saya layani adalah “orang miskin” yang dipercayakan kepada saya. Maka, saya tidak harus pergi mencari orang miskin  karena mereka sudah dekat dengan saya! Dan bukankah orang-orang miskin adalah “tuan-tuan dan majikan-majikan kita”? Adalah juga benar bahwa ketika kita melalui tahun-tahun ke depan, masing-masing dari antara kita akan menjadi orang miskin dalam banyak cara! Dengan penuh rasa syukur dan iman saya memohon kepada Tuhan untuk menyertai kita dengan rahmatNya sepanjang perjalanan hidup dan pelayanan kita atas nama umat Allah.

 

(Refleksi Rm. Mario Grossi, C.M. ini dipublikasikan di Vincentiana Edisi Juli-September 2015, hlm. 298-299 dan diterjemahkan secara bebas oleh Rm. Bastian CM)