

Disadur dari dari Surat Paus Fransiskus kepada Rm. Tomaz Mavric, CM, – Roma, 11 Desember 2024.
Diterjemahkan oleh Rm. Ditia, CM
Pada perayaan ulang tahun Kongregasi Misi yang ke 400 tahun ini, Paus Fransiskus menyampaikan ucapan selamat kepada Kongregasi Misi dan seluruh Keluarga Vinsensian melalui suratnya yang ditujukan kepada Romo Superior Jenderal, Thomas Mavric, CM. Paus berharap bahwa peringatan ini menjadi momen sukacita dan kesempatan untuk memperbarui semangat dalam melayani orang miskin, seperti yang diajarkan oleh Kristus.
Di awal suratnya, Paus Fransiskus mengingatkan kita akan awal mula berdirinya Kongregasi Misi. Kongregasi ini berawal dari pengalaman St. Vinsensius a Paulo, yang “terbakar oleh cinta kasih Kristus” yang mendalam kepada orang miskin. Karena prihatin dengan kurangnya pelayanan di desa-desa Prancis, pada tahun 1617 ia mulai menyelenggarakan misi untuk memberikan pengajaran agama dan membantu orang kembali kepada Tuhan.



Mimpi itu akhirnya terwujud delapan tahun kemudian dengan berdirinya Kongregasi Misi pada 17 April 1625. Dalam tujuh tahun pertama, para imam dan bruder Kongregasi Misi telah melaksanakan 140 misi. Antara tahun 1632 hingga 1660, rumah pusat di Paris bertanggung jawab atas 550 misi tambahan. Sejak tahun 1635, saat komunitas baru dibuka di luar Paris, ratusan misi lainnya pun dijalankan. Perkembangan pesat ini menunjukkan keberhasilan Kongregasi dalam mewartakan iman dan semangat St. Vinsensius yang terus berusaha membawa orang lebih dekat kepada Kristus.
St. Vinsensius juga menyadari perlunya organisasi yang baik dalam melayani orang miskin. Pada tahun 1617, ia mendirikan kelompok amal pertama di Châtillon yang kini dikenal sebagai Asosiasi Ibu-ibu Cinta Kasih International (AIC). Pada tahun 1633, bersama St. Louise de Marillac, ia mendirikan Putri Kasih, sebuah komunitas perempuan yang melayani orang miskin di luar biara, sesuatu yang sangat baru pada masa itu.
Selain itu, sejak tahun 1628, Kongregasi Misi mulai terlibat dalam pendidikan para calon imam, yang sangat membantu pembaruan Gereja di Prancis. Saat St. Vinsensius wafat, sudah ada 20 seminari dan sekitar 12 ribu pemuda telah menjalani retret persiapan sebelum ditahbiskan menjadi imam.
Lebih lanjut, Paus Fransiskus juga mengingatkan kita bahwa spirit dan kharisma St. Vinsensius ini telah menginspirasi banyak pihak untuk meneruskan karya baik ini. Ia menyebut bahwa warisan St. Vinsensius telah menginspirasi banyak orang suci, seperti St. Yohanes Gabriel Perboyre dan Beato Frédéric Ozanam (dan masih banyak lagi yang lain) yang terus menghidupi semangatnya dalam pelayanan kepada orang miskin di seluruh dunia. Saat ini, lebih dari 100 kelompok imam, bruder, suster, dan awam tergabung dalam keluarga besar Vinsensian, termasuk Serikat Santo Vinsensius (SSV) yang telah berkembang pesat sejak didirikan oleh Beato Frederic Ozanam dan teman-teman mudanya pada tahun 1833.
Bapa Suci juga meneguhkan kita bahwa di era modern ini, Kongregasi Misi terus berkembang, terutama di Asia dan Afrika. Banyak karya pelayanan baru telah dijalankan. Paus menyebut satu contoh, yaitu penyediaan rumah bagi tunawisma melalui inisiatif Vincentian Family Homeless Alliance, yang telah membantu ribuan orang mendapatkan tempat tinggal yang layak.

“Today too, in the footsteps of Saint Vincent, his family continues to initiate works of charity, begin new missions, and help in the formation of the clergy and laity.”
-Paus Fransiskus-
Di akhir suratnya, Paus kembali mengingatkan kita bahwa semangat Santo Vinsensius tetap relevan untuk Gereja saat ini. Ia berharap agar peringatan ini terus menginspirasi semua orang, terutama kaum muda, yang dengan semangat, antusias, dan kreativitas mereka, untuk melayani dengan penuh semangat dan kasih kepada sesama. Beliau juga berdoa agar para imam dan bruder Kongregasi Misi tetap setia pada misi mereka, dengan penuh kerendahan hati dan semangat melayani orang-orang yang paling membutuhkan. Ia berdoa pula semoga Santa Perawan Maria senantiasa melindungi keluarga besar Vinsensian, dan beliau juga memohon doa dari kita semua.