WEBINAR Novena Medali Wasiat

0
1459

Pertemuan 1

Webinar Medali Wasiat pertemuan pertama berjudul “Penampakan Bunda Maria dari ‘Rue Du Bac’ ” ini dibawakan oleh Sr. Inez Yuliati, PK

Mengenal Santa Katarina Laboure dan Medali Wasiat

Oleh : Fr. Richard ,CM

Seminari Tinggi Kongregasi Misi telah mengadakan seminar daring bertemakan Penampakan Santa Perawan Maria dari Rue Du Bac pada tanggal 12 November 2020. Seminar tersebut merupakan rangakaian dari trilogi seminar yang diselenggarakan dalam rangka memperingati pesta Santa Maria tak Bernoda dari Medali Wasiat yang diperingati setiap tanggal 27 November. Seminar ini dibawakan oleh Suster Inez Yuliati dari Serikat Putri Kasih (PK). Dalam presentasi yang dibawakannya, Suster Inez, PK menyampaikan beberapa hal penting berkenaan dengan asal-usul medali wasiat, diantaranya kisah penampakan Santa Maria yang dialami oleh Santa Katarina Laboure, juga bagaimana proses pembuatan medali dan penyebarannya bagi masyarakat luas.

Suster Inez, PK memulai presentasinya dengan memperkenalkan Santa Katarina Laboure sebagai pemeran utama dari penampakan Maria Medali Wasiat. Katarina Laboure merupakan suster Putri Kasih yang lahir pada tanggal 2 Mei 1806 dan masuk sebagai suster seminari di usia 21 tahun, tepatnya pada tanggal 21 April 1830. Katarina mulai menerima penampakan pada tahun 1830, yaitu pada tanggal 18 Juli. Penampakan selanjutnya juga terjadi pada tanggal 27 November dan 30 Desember di tahun yang sama. Dalam penampakan yang pertama yang terjadi di Rue Du Bac, di kapel rumah induk Putri Kasih, Katarina bercakap-cakap dengan Perawan Maria selama kurang lebih dua jam yang terjadi di tengah malam. Ada tiga pesan penting yang disampaikan oleh Perawan Maria kepada Katarina. Allah hendak menyampaikan sebuah misi kepadanya, misi yang akan membuat Katarina menderita dan ditentang banyak orang, juga akan tiba saat gelap dan bencana. Namun Maria berjanji akan selalu menyertainya, dan senantiasa mengundang setiap orang untuk datang ke kaki altar.

“Ya Maria yang dikandung tak bernoda, doakanlah kami yang berlindung kepadamu”.

Penampakan yang kedua terjadi setelah meditasi sore pada pukul 17.30. Dalam penampakannya itu Perawan Maria hadir dengan berdiri di atas bola dunia yang tampak separuh saja. Dalam tangannya ia memegang sebuah bola dunia yang lebih kecil dengan salib di atasnya. Katarina mendengar suara “Bola dunia ini mewakili seluruh dunia, dan setiap orang pada khususnya”. Satu bulan setelah itu, Perawan Maria kembali menampakkan diri kepada Katarina dengan tetap berdiri di atas bola dunia. Tangannya terbuka dan memancarkan sinar yang sangat indah dari jari-jarinya. Di sekeliling Perawan Maria tampak lingkaran bulat telur dengan tulisan berwarna emas yang berbunyi, “Ya Maria yang dikandung tak bernoda, doakanlah kami yang berlindung kepadamu”.

Semua penampakan yang dialami Katarina bukanlah kejadian yang hanya lewat dalam kehidupannya, namun itu adalah suatu bentuk pencerahan dalam pelayanannya. Ia kemudian meceritakan apa yang telah dialaminya itu kepada Romo Aladel, CM yang adalah bapa pengakuannya. Awalnya romo sedikit skeptis dan meminta Katarina untuk melupakannya. Namun Romo Aladel merasa gelisah lalu ia menceritakannya kepada romo superior. Romo Dominique Salhorgne, Romo superior rupanya memahami tulisan “Ya Maria yang dikandung tak bernoda” kemudian melaporkan hal ini kepada uskup agung Paris

Setelah disetujui oleh uskup, Romo Aladel membuat sebuah model medali yang sesuai dengan apa yang diminta oleh Perawan Maria kepada Katarina. Sebuah lingkaran bulat telur dengan dua belas bintang yang melingkari huruf ‘M’ dengan salib di atasnya. Di bawahnya terdapat dua buah hati, yang satu bermahkota duri dan yang lain ditembusi pedang. Di sisi lain medali tampak Maria yang berdiri di atas bola dunia dengan kaki yang menginjak ular dan dengan kedua tangan terbuka yang memancarkan sinar.

Setelah medali selesai dicetak, lalu disebarkan ke seluruh Prancis, kemudian Eropa, Amerika, dan Asia. Banyak mujizat yang dialami oleh orang yang mengenakan medali tersebut. Kemudian pada tahun 1836 dimulailah penyelidikan mengenai penampakan yang dialami oleh Katarina. Dua tahun sebelumnya Romo Aladel telah menerbitkan kisah penampakan tersebut dan mencetak 10 ribu eksemplar untuk disebarluaskan kepada masyarakat.

Sebelum kematiannya, Katarina akhirnya menceritakan seluruh penampakan yang dialaminya  kepada suster superior. Hal terakhir yang disampaikan olehnya adalah Perawan Maria berpesan agar dibuatkan sebuah patung dengan bola dunia di tangan, dan Maria ingin agar kapel Rue Du Bac menjadi tempat berdoa bagi semua orang. Pada 24 Juni 1876 dibuatlah sebuah patung dengan model yang sama seperti yang diminta Perawan Maria kepada Katarina. Katarina menghembuskan nafas terakhir pada 31 Desember 1876. Ia meninggal dengan damai. Jasadnya ditemukan utuh saat prosesi pemindahan dari Reuilly ke rumah induk. Beatifikasinya dilangsungkan pada 28 Mei 1933, dan dikanonisasikan pada 27 Juli 1947.

Kebaikan Allah tetap menyertai umatNya dalam situasi-situasi yang sulit

Sr. Inez, PK

Selanjutnya Suster Inez, PK menyampaikan hal penting yang berkaitan dengan novena medali wasiat. Ia merefleksikan bahwa novena yang kita lakukan mengingatkan kita pada kebaikan Allah yang tetap menyertai umatNya dalam situasi-situasi yang sulit. Bagi Serikat Putri Kasih Maria merupakan bunda serikat yang berkata kepada Katarina: “komunitas yang aku cintai”. Setiap Putri Kasih baik secara pribadi maupun komunal wajib mendoakan novena ini untuk memohon rahmat bagi dunia. Novena ini juga didoakan bagi seluruh keluarga vinsensian di dunia untuk meneruskan tugas pewartaan bagi semua orang. Novena yang dilakukan oleh setiap orang yang mendoakannya adalah saat untuk mengingat rahmat yang dijanjikan oleh Perawan Maria, “Siapa yang meminta rahmat melalui doa: Ya Maria yang dikandung tak bernoda, doakanlah kami yang berlindung kepadamu”, akan menerima rahmat yang diminta.

Untuk novena medali wasiat tahun ini, Suster Inez, PK membuat sebuah buku panduan dengan tema “Berjalan bersama Bunda Maria dalam Pengharapan”. Hal ini berkaitan dengan situasi Covid-19 yang membuat banyak orang cemas dan gelisah. Dengan mendoakan novena medali wasiat, menjanjikan setiap orang memperoleh harapan yang akan merubah hidupnya menjadi lebih baik dan bahagia di tengah situasi yang sulit saat ini.

#visabisa

#VinsensianIndonesia