ALLAH PENYELENGGARA HIDUPKU

0
1022

Oleh : Fr. Rianda, CM

Komunitas frater Seminari Tinggi Kongregasi Misi Unit de Paul mengadakan rekoleksi dengan tema Allah sebagai Penyelenggara Ilahi. Rekoleksi ini merupakan kegiatan wajib bulanan yang dilaksanakan tiap hari sabtu dan minggu pada minggu ketiga. Kesempatan rekoleksi kali ini diberikan oleh Romo Sad Budi, CM. Tema Allah sebagai penyelenggaraan ilahi erat kaitaanya dengan sejarah konggregasi dimana Santo Vinsensius meyakini bahwa berdirinya tarekat Kongregasi Misi tidak dapat lepas dari Penyelenggaraan Ilahi. Rekoleksi ini merupakan ajakan untuk merenungkan dan menyadari penyelenggaraan Allah dalam hidup manusia. Bagaimana manusia mampu menyadari bahwa Allah turut ambil bagian dalam hidup mereka. Penghayatan seseorang terhadap penyelenggaraan ilahi dibagi menjadi lima macam.

Pertimbangkan segalanya di hadapan Tuhan …, manfaatkan waktu untuk menimbang-nimbang dengan matang …, dan ikuti langkah demi langkah Penyelenggaraan Ilahi.

SV II, 206-208 – 7 DESEMBER 1641

Tipe pertama adalah tipe orang yang percaya bahwa Tuhan menyelenggarakan hanya sebagian dari hidupnya, dan sebagian lagi adalah keputusannya sendiri. Mereka merupakan orang-orang yang menolak anggapan penyertaan Allah dalam hidup mereka, mereka merasa bahwa hidup berada di tangan mereka sehingga bertindak sesuai dengan kehendak  dan mengandalkan kekuatan mereka sendiri.

Tipe kedua adalah orang yang percaya bahwa penyelenggaraan Allah dalam hidunya sesuai dengan keinginannya. Mereka merasa bahwa penyertaan Allah selalu mengikuti kehendaknya sendiri, Allah akan membantu mereka dalam mencapai keinginan mereka.

Tipe ketiga adalah orang yang percaya bahwa Allah menyelenggarakan hidupnya baik secara sadar maupun tidak, mau ataupun tidak. Tipe semacam ini adalah tipe orang yang percaya pada nasib dan tidak peduli dengan Penyelenggaraan Ilahi.

Tipe keempat adalah orang yang percaya bahwa Allah menyelenggarakan hidupnya namun sering terhambat dengan keinginan, cita-cita, pikiran dan perasaan orang tersebut. Orang dengan tipe seperti ini memiliki kesadaran bahwa Allah merupakan penyelenggara hidup, namun penyelenggaraan Allah terhambat oleh berbagai macam keingingan, pikiran dan perasaan orang tersebut.

Tipe kelima ialah orang yang percaya bahwa Allah sebagai penyelenggara hidup dan menyadari perlunya kerjasama. Orang dengan tipe seperti ini perlu menyadari kehadiran, kehendak dan penyelenggaraan Tuhan dalam hidunya. Mereka menyadari bahwa Allah sebagai satu-satunya penyelenggara hidup. Oleh karena itu meraka berani untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada kehendak Allah.

Orang yang percaya pada penyelenggaraan ilahi akan memiliki ciri hidup yang berbeda dengan mereka yang tidak percaya dan tidak menyerahkan diri pada penyelenggaraan ilahi.

Pertama, hidup mereka damai. Mereka tidak dikuasai rasa khawatir, kecewa maupun takut meskipun mendapat berbagai persoalan sebab mereka percaya bahwa Allah akan selalu menyertai dan membantu mereka dalam menghadapi persoalan tersebut.

Kedua, orang yang pecaya pada penyelenggaraan ilahi mampu berpikir jernih. Mereka mampu berpikir dan bertindak bijaksana sebab segala sesuatu tidak diambil berdasar pada kehendak atau keinginan pribadi.

Ketiga, orang yang percaya pada penyelenggaraan ilahi mampu hidup dari dalam, bukan dari situasi. Kepercayaan akan penyelenggaraan ilahi memampukan mereka untuk mendengar suara Tuhan, mereka tidak dikuasai oleh hawa nafsu ataupun suasana di luar diri mereka, sebaliknya mereka mampu membangun situasi di lingkungan mereka, mereka mampu menjadi penggerak di dalam komunitas mereka.

Keempat, fokus dan sederhana. Orang yang tidak percaya pada penyelenggaraan ilahi akan merasa selalu berkekurangan, sebab diri mereka dikuasai oleh hawa nafsu yang tidak dapat dikontrol. Sebaliknya, orang yang percaya pada penyelenggaraan ilahi membuat mereka merasa bahwa hidup mereka terjamin, sebab tidak dikuasai oleh keinginan yang terus menerus.  Hidup mereka juga terfokus  dan sederhana dalam arti tidak memikirkan untuk memenuhi keinginan pribadi, melainkan fokus untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka.

Selanjutnya, orang yang percaya akan penyelenggaraan ilahi mampu memaknai hidup berdasarkan keyakinan akan penyelenggaraan kasih ilahi. Mereka percaya bahwa Allah mengasihi mereka melalui penyertaan Allah dalam kehidupan mereka. Allah turut ambil bagian dalam kehidupan mereka. Selain itu, orang yang pecaya akan penyelenggaraan ilahi juga mampu melihat hidupnya sebagai anugrah kasih Allah. Hal ini kemudian memampukan mereka untuk terbuka menerima pengajaran Allah yang menumbuhkan dirinya.

Supaya bisa melangkah dengan mantap kita harus menunggu panggilan Penyelenggaraan Ilahi dan mengikuti-Nya.

SV III, 545 – 14 FEBRUARI 1650

Kasih Allah yang besar kepada mereka menumbuhkan mereka akan juga peduli unutk menumbuhkan sesama. Kasih yang telah mereka dapat dari Allah, juga mereka bagikan kepada sesama dengan berbagai macam cara. Terakhir, orang yang percaya pada penyelenggaraan ilahi melihat hidup sehari-hari sebagai misi. Mereka diutus untuk menjalani hidup dengan penuh ketekunan, bermakna, serta mampu melihat panggilan hidup mereka.

Fr. Rianda, CM; Frater tingkat 3 yang tengah menjalani masa pembinaannya di Seminari Tinggi CM unit De Paul, Langsep.

#visabisa

#VinsensianIndonesia

#VinsensianMuda