Romo Victor Germain Berset CM, akrab dipanggil Romo Berset, lahir pada hari Jumat, 21 Januari 1921 di Surpierre, Swiss. Dia anak tertua dari pasangan Louis Berset dan Julie.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di tempat asalnya, dia masuk Sekolah Apostolik, semacam seminari menengah, di Curvy, Perancis pada tahun 1936. Tiga tahun kemudian, tepatnya 12 November 1939, Victor Berset bergabung dalam Kongregasi Misi dan menjalani pendidikan Seminari Tinggi di Dax, Perancis. Pada tanggal 29 Juni 1945, saat berusia 24 tahun, Rm. Berset ditahbiskan menjadi imam di Dax, Perancis, oleh Mgr. Clement Matthieu, Uskup Aire-sur-l’Adour, Perancis.
Misionaris Asia
Semangat misi yang menggebu-gebu membawanya ke Asia sejak muda hingga akhir hayatnya. Tahun 1946, ketika berusia 25 tahun, dia berangkat ke Cina sebagai misionaris. Dua tahun pertama (1946-1948) dijalaninya sebagai pastor pembantu paroki di Nan-Chang sekaligus belajar bahasa Mandarin. Kemudian Rm. Berset menjadi pengajar di seminari tinggi di Ka-Shing selama empat tahun (1948-1952).
Kemelut dalam politik dan pemerintahan Cina Komunis memaksa Rm. Victor Berset CM meninggalkan Cina. Ia pun memulai misi baru di Vietnam. Tujuh tahun pertama di Vietnam dijalaninya sebagai pastor di Dalat (1952-1959). Kemudian selama 11 tahun (1959-1970) dia menjadi pastor kapelan di Rumah Sakit Kusta di Ben-San. Selama lima tahun terakhirnya di Vietnam, Rm. Berset berkarya sebagai pastor di Dion.
Pengalaman pahit di Cina kembali terulang. Pemerintahan komunis di Vietnam memaksanya meninggalkan daerah misi dan orang-orang yang dicintainya. Pada tahun 1975, bersama dengan Rm. Gabriel Dethune CM dan Rm. Jacques Gros CM, dia keluar dari Vietnam.
Kemiripan budaya dan gaya hidup masyarakat di Kalimantan Barat dengan di Vietnam menjadi daya tarik bagi Rm. Victor Berset CM serta dua temannya untuk tetap mewujudkan semangat misi mereka. Pada tahun 1977 mereka bertiga memulai misi CM Provinsi Indonesia di Keuskupan Sintang, Kalimantan Barat. Selama kurang lebih 16 tahun, dari 1977 hingga 1993, Rm. Berset CM menjadi pastor di Bundau, pinggiran sungai Melawi, pedalaman Kalimantan Barat.
Pribadi yang Komunikatif dan Setia pada Misi
Walau senantiasa tinggal dan berkarya di daerah yang sulit, Rm. Berset tidak pernah mau ketinggalan berita. Dia tidak pernah lupa dengan radio kecil di tangannya. Jadwal berita radio BBC, Australia, Nederland, dsb. dicatat dalam agendanya dan dihafal.
Selain itu dia termasuk orang yang rajin berkomunikasi. Tak terbilang surat yang dikirim dan diterimanya. Aneka warta dan pengalaman, walau kecil dan sederhana, dikisahkan dalam korespondensinya.
Di antara surat-suratnya, ditemukan surat dari pimpinan CM kepada Rm. Berset. Dia berencana cuti ke negara asalnya, Swiss, untuk merayakan 40 tahun imamat. Namun, kecintaannya kepada misi membuatnya menunda rencana cuti tersebut. Dalam suratnya, pimpinan CM saat itu mendesaknya untuk berani mengambil cuti dan mengambil jarak dari segala permasalahan misi.
Purnakarya di Rumah Induk CM di Surabaya
Kecelakaan kebakaran yang menimpanya di Bundau, Kalimantan Barat, membuat kondisi fisiknya melemah. Ia pun ditarik ke rumah induk CM provinsi Indonesia di Jl. Kepanjen Surabaya. Kehadirannya membawa warna dan suasana baru. Ia dikenal sebagai pribadi yang riang, jenaka, dan energik. Para konfrater yang bermisi di Cina dan studi di negara lain mengenang perhatiannya yang luar biasa, seperti membelikan kamus bahasa Cina, mengirim berita dan email, dan sebagainya. Tak akan bisa dilupakan caranya tertawa, bergurau, membangunkan orang-orang sekomunitas dengan peluitnya di pagi hari, kesetiaannya pada berita-berita di radio, TV, surat kabar, dan lain-lain. Juga tak akan pernah dilupakan kesetiaan Rm. Berset CM untuk menyiram tanaman, berdoa Rosario, misa harian, dan menerima komuni hingga akhir hayatnya. Dia memberikan teladan dalam menerima kelemahan-kelemahan di hari tuanya dengan riang gembira tanpa mengeluh dan dalam berusaha untuk setia pada imamat dan misi.
Pada tanggal 21 Januari 2014, tepat di hari ulang tahunnya ke 93, kondisinya menurun. Selama hampir satu minggu beliau dirawat di RKZ Surabaya. Sepulang dari rumah sakit, kondisi fisiknya terus melemah. Hingga pada hari Kamis, 30 Januari 2014, sekitar pukul 16.30, Rm. Victor Berset CM berpulang ke dalam pelukan kasih Bapa dengan tenang di pastoran Kepanjen, Surabaya.
Email dari Saudara Rm. Victor Berset CM di Swiss
Kami akan merayakan misa kebangkitan hari Sabtu (1 Februari 2014, red.) di kapel dekat Fribourg. Victor Berset masih dikenal banyak orang di Fribourg (Swiss). Mereka adalah anak-anak SD ketika dia menjadi pastor muda.
Di antara saudara-saudaranya, Victor Berset adalah orang kelima yang meninggal dalam empat tahun terakhir. Dan, semuanya meninggal di atas usia 80 tahun.
Terima kasih atas segala perhatian yang diberikan kepada Victor Berset. Semoga Tuhan menerima Victor di surga dan memberkati semua orang yang memberi perhatian kepadanya.
Teriring salam,
Demis dan Jean-Gabriel Berset.